Skip to main content

Muara Rapak Balikpapan

Image: Kaltim Post



Ngos ... ngos san ....
Bener ... gak seperti perjalanan kali ini. Sebut saja Misol rekan jalanku. Kita memilih untuk jalan kaki menyusuri rumah-rumah penduduk di daerah Muara Rapak Balikpapan. Awalnya naik angkot no 5 dari Jl. A Yani turun di Jl. Letjen Suprapto. Begitu turun kita memilih mengikuti langkah kaki.

Yeay ... backpacker ... dari kampung ke kampung.
Balikpapan kota yang cukup besar dengan panorama berbukit di kelilingi laut. Cukup terlihat mempesona terlihat dari ketika langkah kaki sampai di tempat yang tinggi. Seperti di depan masjid pertamina, kulayangkan pandang ke arah pusat kota Balikpapan dan menengok ke ke kiri bentangan luas perkampungan margo mulyo.

Mungkin sudah lebih dari 165 kalori terbakar gara-gara kaki terus melangkah menyuri perkampungan sebelah kanan masjid pertamina. Beberapa aktivitas penduduk yang cukup alami terlihat. Sesaat mata menangkap dua orang ibu-ibu tengah duduk di depan rumah model asli kalimantan yang terbuat dari kayu ulin sedang membuat tusuk sate dari bambu. Mungkin itu sebuah kegiatan untuk mencari uang, yang jelas untuk sate.

Luar biasa ... kegimbaraan selalu mengisi relung hati tatkala angin semilir terasa masuk dari pori-pori baju sehingga perjalanan yang kulakukan terasa enteng. "Subhanallah..." sebuah nikmat dari kuasa Allah yang dapat kurasa sore ini di Balikpapan.

Comments

Popular posts from this blog

Puasa Di Alaska Itu Panjang

  ALASKA Senang tapi juga gak enak. Saat bulan puasa dan paket cruise berada di Alaska senja atau kalau dikita magrib jam 6 sore di sini sekitar jam 10 malam. Tentu saja buka puasanya jam sepuluhan. Tak berapa lama tidur jam 2.30 segera saur, lha wong jam 3 sudah hampir imsak. Alaska berada di daerah kutub utara sehingga putaran matahari lebih cepat terlihatnya, dan waktu malamnya jadi lebih pendek.

Stop Drifting Your Plan

"Adi !", if you wanna be succeed, stop drifting your plan ... itu yang kudengar dari Mr. Charles Liu dari Ching Tao Palace Restaurant di Michigan Detroit saat menjemputku dari apartemen ke restoran. Dan masih banyak lagi motivasi yang diucapkan tiap hari sehingga aku mulai mengerti bahwa aku memang harus banyak belajar. Dan salah besar kalau seperti kemarin-kemarin aku merasa pintar. Dari desa kecil bernama Parangjoro selatan kota Solo aku tumbuh dan berkesempatan lompat sana-sini untuk sebuah perjalanan. Subhanallah ... life is a wonderful journey terlebih kita mampu mengiyakan akan kuasa Allah.

Sore Barcelona depan Hard Rock Cafe

Sore belum juga menampakkan gelapnya padahal jarum jam sudah menunjukkan angka 7 malam. Sejenak aku menikmati pemandangan kota barcelona yang terlihat padat di setiap sudutnya. sesekali terdengar logat bahasa spanyol yang berbentur dengan ucapan dengan dialog bahasa inggris sedang dalam hati aku hanya membatin dengan bahasaku sendiri (jawa). "Iki do ngopo kok ting blasur". Maksudku pada ngapain orang-orang ini kok berlalu lalang. He he he ... begitulah kekesalan yang kulampiaskan pada mereka gara-gara mau nyari tempat untuk angkringan saja tidak ada. Aku tetap rindu suasana daerahku sendiri dengan khas makanan di HIK (Hidangan istimewa kampung angkringan). Melihat orang yang tengah duduk di depan meja dengan taplak putih dan satu gelas wine chardonay di atasnya tetap tidak mengalahkan romantisme wedang jahe ala HIK tempatnya minyik (penjual hik). Wedang jahe gepuk dapat kunikmati bersama rokok surya 16 dan dihidangkan memakai gelas blimbing sedang aku dapat duduk di dekat tun...